Ingin tahu bagaimana aku merindukanmu?
Sama sederhana seperti masa kecil yang diisi dengan perjalanan ke toko Sejati, toko kelontong di dekat Jl. Jembatan Selatan. Satu paket gembira yang hanya berisi permen polo, kue kembang gula, dan mungkin sebuah pisang ranum. Dengan perjalanan yang istimewa, naik bajaj yang masih merah warnanya, seragam layaknya baju pramuka di hari jumat, dan tangan hangat yang kokoh milik ayahnya ibu.
Sama singkat namun dahsyatnya seperti kilat di siang hari, yang berbuntut petir sambar-menyambar, dan gerimis kecil yang meminta ijin tuk kotori langit mendung sedari tadi. Kalau-kalau sekoloni rumput baru saja mandi bersih dan tidak ingin lagi kotor lumpur.
Sama berkesannya, begitu tak ingin dilupakan seperti manis gulali yang sempat mampir di bibir, lidah, dan jemari saat hari minggu tiba, sehabis misa, yang ibu belikan di pelataran parkir gereja kami.
Rindu sekali, teramat sangat.
Thursday, August 31, 2006
Kaki gw dua dan bisa jalan gantian kanan kiri. Tangan gw dua, jarinya masing-masing ada lima, bisa ngembay apa aja yang emang boleh diembay sama kewenangan pemerintah setempat. Mulut, gigi, gusi, dan sepasang bibir lengkap semua, berfungsi baik untuk wicara, dari ngomel, maki-maki, muji, ngangkat-ngangkat orang, nyaris gak pernah buat ngejilat orang dan do some good job (think positive, man!). Kuping sepasang ada, cukup lebar dan berdaya dengar tinggi untuk mendengar kenapa hujan harus jatuh di hari hujan dan tidak lagi merusak musim kemarau. Mata, wah ini dia nih....syukur-syukur cuma minus dikit aja, jadi gw masih bisa jadi donor mata kalo udah mangkat nanti. Apa lagi yah? Wah...dipikir-pikir rasanya semua indera ini lengkap, plus gw yang bener2 perempuan, walau belum dicoba sampe tahap akhir kemampuan reproduksi, tapi gw cukup optimis lah.
Lalu, apa lagi yang bisa diminta? Sekarang gw kasih yang namanya kestabilan. Hari senin gw bilang senin, selasa gw bilang selasa (jangan lupa selasa depan ada bazar baru plus fashion show di citos), dan semua gw jalanin dengan mononitas yang sempurna. Sungguh tidak membosankan. Tapi masih ada saja yang mau dikritik, dicela, dan dianggap tidak sempurna. Alasan pun gak keluar, ayo coba sebutin bedanya dimana. Perasaan itu nomer satu, feeling itu emang harus diasah. Tapi jangan dimanjain, karena terkadang feeling itu bisa salah. Tadi gw udah bilang, gw cukup sempurna sebagai manusia yang lengkap. Masa mau yang bener-bener sempurna? Coba cari di toko sebelah, karna disini jelas gak ada. Belum tau rusaknya apa masa udah protes bilang mau ganti spare part? Duh, pusing deh kepala gw. Btw udah lama bgt gw gak nulis seenak jidat gini, pake bahasa yang semau gw, dan gak perduli apa efeknya buat yang baca. Sekali-kali mau jadi manusia yang gak perfect ah.
Lalu, apa lagi yang bisa diminta? Sekarang gw kasih yang namanya kestabilan. Hari senin gw bilang senin, selasa gw bilang selasa (jangan lupa selasa depan ada bazar baru plus fashion show di citos), dan semua gw jalanin dengan mononitas yang sempurna. Sungguh tidak membosankan. Tapi masih ada saja yang mau dikritik, dicela, dan dianggap tidak sempurna. Alasan pun gak keluar, ayo coba sebutin bedanya dimana. Perasaan itu nomer satu, feeling itu emang harus diasah. Tapi jangan dimanjain, karena terkadang feeling itu bisa salah. Tadi gw udah bilang, gw cukup sempurna sebagai manusia yang lengkap. Masa mau yang bener-bener sempurna? Coba cari di toko sebelah, karna disini jelas gak ada. Belum tau rusaknya apa masa udah protes bilang mau ganti spare part? Duh, pusing deh kepala gw. Btw udah lama bgt gw gak nulis seenak jidat gini, pake bahasa yang semau gw, dan gak perduli apa efeknya buat yang baca. Sekali-kali mau jadi manusia yang gak perfect ah.
Sunday, August 27, 2006
Mencengangkan.
Resistensi kita adalah suatu hal yang jauh di luar dugaan. Suatu titik yang kita tidak pernah tahu keberadaannya. Seperti batas tepian langit yang sering ochan sebut-sebut.
Saturday, August 26, 2006
Apa kabar dengan masa lalu? Sepertinya tidak banyak pilihan. Mungkin ada kalanya manusia keluar sifat jujurnya dan mulai berbicara A sampai Z masa lalunya. Kemudian dia baru sadar hal tersebut adalah senjata makan tuan, dan dia kemudian berhenti walau sudah terlambat.
Masa lalu. Detik 1 saya berbicara konsonan vokal, detik 2 si konsonan vokal sudah jadi masa lalu. Maaf saya tidak bisa mengingat tiap detail masa lalu dan janji-janji yang telah terucap. Tapi visi misi tiap kata dan butiran huruf yang terserak telah dipatri. Entah kenapa, menyesal rasanya pernah jadi orang jujur yang bodoh itu.
Masa lalu. Detik 1 saya berbicara konsonan vokal, detik 2 si konsonan vokal sudah jadi masa lalu. Maaf saya tidak bisa mengingat tiap detail masa lalu dan janji-janji yang telah terucap. Tapi visi misi tiap kata dan butiran huruf yang terserak telah dipatri. Entah kenapa, menyesal rasanya pernah jadi orang jujur yang bodoh itu.
Wednesday, August 23, 2006
Kiddo!
Ada yang mengomentari tabiat pemasang foto di friendster dan menaruhnya di bulletin board. Katanya yang berfoto bersama anak (bukan anak sendiri melainkan keponakan, anak teman, bla blah), adalah mereka yang sudah ingin cepat-cepat kawin! Mungkin adalah jawaban yang tepat.
Saya sendiri dulu sangat tidak sabaran menghadapi anak kecil, siapapun mereka. Tetapi setelah perlahan kutukan seakan menghampiriku dengan menyebarkan banyak anak kecil di sekitarku, dan wham! Semua benar-benar terbalik dan aku jatuh cinta pada mereka.
Dengan kalimat tanda tanya yang terlontar dari bibirnya, senyum senang yang teramat polos hanya dengan sebuah permainan tebak kata, hingga rengekannya dikala masih ingin menonton madagaskar padahal sudah jatuh jam tidur.
That's true. Foto titus mabot, kalea, nea, dan the up coming brian bisa jadi dipasang karena saya sebagai perempuan normal pasti ingin menikah. Tapi siapa yang terburu-buru? Jatuh cinta dengan anak kecil terasa lebih tanpa pamrih, entah kenapa.
Saturday, August 19, 2006
Hari ini sun bathing dengan sukses di bazar wijaya. Cukup dua jam kurang dan kalori yang terbuang setara dengan renang 10 lap dan sauna (sebelum renang aerobik lucu tuh) hahaha. Tapi bener deh panasnya kebayar banget kok sama barang-barang dagangan disana =)
Ada banyak hal menyenangkan hari ini. Yang pertama suatu perayaan yang indah dari sesuatu yang mungkin terbantahkan oleh logika tapi sungguh bukan main rasanya. Yang kedua adalah kesempatan bertemu dengan teman-teman lama di kawinannya Lusia Anindita @ hotel Mulia. Dan yang ketiga adalah telah ditemukannya ipod saya yang sudah lama menghilang. Ahh...
Penutup hari mungkin tidak bisa ok2 banget. Karena saya menemukan bahwa bekas rekan kerja saya, yang kemudian menjadi orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan di sambas (beberapa bagian saja) menulis di blognya tentang 'receiving a sarcasm from my-so-called-client'.
Tidak jauh beda dengan saya yang terkadang terlalu cepat mengambil kesimpulan. Jadi awalnya saya mendapat laporan bahwa anak buahnya sudah ke sambas dan melihat tidak ada yang salah dengan lampu acrylic di kamar mandi (padahal lampu tsbt kadang mati dan kadang hidup). Jadi dilaporkanlah tidak ada yang salah dengan lampu itu (tanpa menceknya kembali). Kemudian keesokan harinya saya datang dan melihat lampu itu masih mati. Lalu saya sms ke dia.
"Tolong lampu dibenarkan. Jangan pakai paradigma tukang yang gak mau meriksa detail dan mau cepat beres dengan melihat tampilan luar yang tidak ada cacat.", kira-kira begitu sms saya. Ditujukan kalimat paradigma tukang untuk si anak buah. Yang kalau memang dia bekerja baik seharusnya dia menemukan ada yang aneh dengan lampu (berdasarkan laporan nyala-mati berulang kali) dan tidak sekedar menyalakan....ok, normal! Dan melangkah pergi tanpa mencek bagian dalamnya.
Jadi segitu aja KW-nya. Oh, mine..apa yang sering kali saya pikirkan. Hei, saya tidak menyela anda! Saya hanya menyalahkan orang yang datang dan melihat beres lalu main pergi dan tidak mencek bagian dalam (setahu saya anak buah lah yang datang). Jadi kenapa berlagak seperti perempuan yang mau menopause???! s e n s i !
Thursday, August 17, 2006
Ada kemarin, hari ini dan esok. Mungkin kategori esok bisa kita jadikan satu dengan esok lusa, keesokannya lagi, hingga seminggu, sebulan, setahun yang akan datang. Apapun itu bila kalimat diimbuhi kata 'will'.
Mungkin saya adalah tipe esok hari. Yang terus-menerus berharap pada esok dan seterusnya, tapi hanya bila sesuatu belum pasti. Seperti saat ini. Saya benar-benar cemas. Semua masih serba tak pasti, terutama karna saya tak mau lagi tersakiti oleh janji yang bisa cidera.
Sedang belajar untuk menerapkan konsep seize the day...
Pada saat itu, ada seorang yang jatuh cinta dengan sikapku yang impulsif. Walau pada awalnya tidak, lama-kelamaan dia berusaha memahami dan memang mulai menerimaku. Aku yang terbuka, aku yang emosian, aku yang suka eksperimen pakai baju aneh2 nan terbuka yang sgt dibencinya, aku yang pergi ke gereja seminggu sekali dan mungkin lebih, aku yang pernah terpikir dan mau mencoba mempelajari Islam, aku yang sampai 23 tahun ini, bisa berdiri, berbicara, menulis, berkarya atau apapun itu berkat semua orang di sekitarku, agamaku dan Tuhanku yang katanya adalah beda dan bukan Tuhannya.
Sekarang...mungkin semuanya sudah lewat. Apa pantas dia bilang bahwa dia sekarang sudah mempunyai wacana lain tentang perempuan yang nanti akan jadi istrinya. Mencari perempuan yang sederhana, yang mencintai dengan sederhana, yang bukan perempuan hebat sepertiku (ini katanya). Hei! Siapa yang merubah kriteria itu? Dia sendiri! Bukan aku yang berubah. Lalu pantaskah dia berkata macam itu, seakan aku ini orang yang pernah mengaku emas padahal cuma besi di depan dia?
Salah satu sifatku adalah tidak munafik. Aku adalah aku, take it or leave it, walau aku juga bisa bertoleransi. Sekarang sikapnya benar-benar menyebalkan. Sama halnya dengan menyela fotoku yang memegang rokok dan berkata itu tidak baik, atau jangan2 itu cims. Padahal dulu dia merokok dan memang sampai sekarang pun aku tidak merokok. Ckckck.....manusia yang suci!
Sombong!
Ada apa dengan konsep keTUHANan?? Ada apa dengan pembedaan yang sampai mati itu? Heran sekali. Mungkin saya hanyalah orang aneh yang merasa dan melihat semua agama adalah sama. Jujur, menurut saya semua aturan itu kalaupun turun dari Tuhan pasti datang melalui seorang manusia (yang boleh dikatakan suci, istimewa atau gila sekalipun). Pasti untuk sampai saat ini ke telinga, mata dan hati kita, sudah melalui proses yang tidak pendek dan pasti sudah terkontaminasi.
Sebutlah suatu agama yang tidak ditafsirkan, dan dari dulu hingga sekarang adalah demikian (tidak berubah-ubah). Ada apa dengan 'mereka' yang merasa mereka istimewa dan tidak mau mengotori diri mereka dengan bersama orang lain yang berbeda agama? "Ini konsep keTUHANan kamu, dan ini konsepku...kita berbeda! Kita pasti tidak bisa bersama!".
Suatu omong kosong. Tidak ada yang benar dan salah antara agama satu dan yang lain. Orang bisa berbeda agama tapi satu keyakinan. Jadi orang yang agamais belum tentu bisa masuk surga, dan kalaupun surga itu ada, saya yakin strata dan teritori tidak dibatasi oleh agama sewaktu menjalani hidup sebagai manusia. Tuhan itu saya yakini satu!
Yogya yang ada di pulau Jawa bisa jadi jauh dari Jakarta, lebih jauh lagi dari pandangan mata orang Amerika di benua Eropa, tapi yang namanya Yogya yang Yogya ya cuma satu toh?!
Kepada YTH Tuhan yang bersangkutan,
Hari ini saya memahami betapa manusia dan manusia adalah pribadi bebas yang bisa jadi sangat individual. Hari ini pula saya berusaha menawarkan proposal baru pada Anda. Berapa harga yang pantas untuk manusia memiliki manusia? Bukannya saya ingin nego yang berkelanjutan, tapi saya rasa hal ini sangat mengakomodasi keinginan saya.
Dari saya yang ingin dimiliki
Hymne pom-pom (alm)
Si tupin panjan,
abu lucu menggemaskan,
ingatkanku pada pom-pom,
yang mati meninggalkan jambang,
si janda kembang..
Kalau semua berkumpul,
pasti aku sudah punya,
dua kesebelasan kelinci munil,
yang bisa main gigit-gigitan..
Si tupin panjan,
abu lucu menggemaskan,
ingatkanku pada pom-pom,
yang mati meninggalkan jambang,
si janda kembang..
Kalau semua berkumpul,
pasti aku sudah punya,
dua kesebelasan kelinci munil,
yang bisa main gigit-gigitan..
Wednesday, August 16, 2006

Saya baru mendapat dua teman baru. Yang abu namanya si Tupin Panjan (si kuping panjang) dan yang putih bernama Kol Putih. Dua-duanya saya titipkan di rumah seng, jadi selalu ada kunjungan tiap hari =) btw si Kol Putih tidak mau difoto, dia masih gampang deg-degan. Semoga umurnya panjang.
Abadi, katanya cinta itu abadi.
Walau dijauhi, dicemooh, dipungkiri,
katanya cinta yang searah itu tetap berjudul cinta.
Egois sekali, dia.
Dia, aku, kamu, mereka, kalian, semua yang membaca tulisan ini.
Sesungguhnya menurutku,
cinta itu seperti tumbuhan.
Apakah tumbuhan tetap tumbuh subur tanpa air dan matari?
Tanpa kehendak si pemilik,
tanpa sentuhan tangan,
dan perbincangan ringan?
Tumbuhan tahu dan bahkan lebih peka,
saat ia tahu keberadaannya tidak diinginkan..
Maka, kau ini batu berkedok cinta?
Atau manusia yang mau bersikap peka ?
Biarkanlah kebahagiaan tumbuh di dirinya,
walau dirinya di luar kamu.
Walau dijauhi, dicemooh, dipungkiri,
katanya cinta yang searah itu tetap berjudul cinta.
Egois sekali, dia.
Dia, aku, kamu, mereka, kalian, semua yang membaca tulisan ini.
Sesungguhnya menurutku,
cinta itu seperti tumbuhan.
Apakah tumbuhan tetap tumbuh subur tanpa air dan matari?
Tanpa kehendak si pemilik,
tanpa sentuhan tangan,
dan perbincangan ringan?
Tumbuhan tahu dan bahkan lebih peka,
saat ia tahu keberadaannya tidak diinginkan..
Maka, kau ini batu berkedok cinta?
Atau manusia yang mau bersikap peka ?
Biarkanlah kebahagiaan tumbuh di dirinya,
walau dirinya di luar kamu.
Perempuan,
dia kini tak sedang pergi menginap di rumah kawan,
tidak juga pergi camping, business traveling,
atau apapun itu yang ada di benakmu;
sebuah penghiburan diri tiada guna.
Coba kau bangun di pagi hari dengan pikiran jernih,
dengan mata hati yang terbuka dan hati yang lapang,
bahwa mencintai bukan lagi onani diri...
Menunggu klimaks datang sembari berimajinasi.
Saat ini kau harus mulai belajar menerima kenyataan.
Buktikan kadar mencintamu dengan sportifitas yang baik.
Biarkan kebebasan merangkulnya, yang tidak lagi punya rasa cinta.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Seakan yakin kau takkan membacanya, aku hanya ingin menitipkan pesan.
Apa itu tadi isi sms (bukan lagu bang sms siapa) tapi entah kenapa mungkin kau sudah buntu, lalu menuliskan firmanNya dalam bentuk persuasif yang nyaris tak.
Ah, jangan manfaatkan namaNya. Tapi pasrahkan saja. Sebagaimana saya terus menerus mencoba.
dia kini tak sedang pergi menginap di rumah kawan,
tidak juga pergi camping, business traveling,
atau apapun itu yang ada di benakmu;
sebuah penghiburan diri tiada guna.
Coba kau bangun di pagi hari dengan pikiran jernih,
dengan mata hati yang terbuka dan hati yang lapang,
bahwa mencintai bukan lagi onani diri...
Menunggu klimaks datang sembari berimajinasi.
Saat ini kau harus mulai belajar menerima kenyataan.
Buktikan kadar mencintamu dengan sportifitas yang baik.
Biarkan kebebasan merangkulnya, yang tidak lagi punya rasa cinta.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Seakan yakin kau takkan membacanya, aku hanya ingin menitipkan pesan.
Apa itu tadi isi sms (bukan lagu bang sms siapa) tapi entah kenapa mungkin kau sudah buntu, lalu menuliskan firmanNya dalam bentuk persuasif yang nyaris tak.
Ah, jangan manfaatkan namaNya. Tapi pasrahkan saja. Sebagaimana saya terus menerus mencoba.
Wednesday, August 09, 2006
Hari yang janggal. Semua seperti berjalan pelan, benar-benar slow motion. Banyak diam yang terserak, membuatku semakin bingung. Saya bukan pakar komunikasi, tapi saya selalu mencoba jujur, atau paling tidak bercerita apa saja yang menggantung di benak dan rasa. Ah, memang orang sungguh berbeda satu sama lainnya.
Tadi sore dateng ke pamerannya Nani Sakri, teman baik tanteku. Lukisannya campuran 2D and 3D, dengan aksen gliter dan rantai tali tas misalnya. Sangat feminin dan berkesan komik jaman dulu.
by Nani Sakri (2004)
Tuesday, August 08, 2006
Sebuah perjalanan yang cukup nyaman, tidak terburu-buru dan sedikit bermasalah. Menutup hari dengan sebuah pemikiran bahwa kemampuan adaptasiku 'terhadap kejadian yang tidak sesuai rencana' harus lebih ditingkatkan lagi. Distro to distro cukup cepat dilalui..d'loop, entrance, gumo, beeprod, tee company, evil, 347, etc..ah terlalu pikun untuk mengingat. Tapi intinya cuma satu....Ti, cepetan kenapa sih mulai Indexnya????!! hahaha..damn! Bahkan untuk menonton dvd yang sudah mingguan aku beli saja belum sempat. Du du du...
Monday, August 07, 2006
Di tengah semua keletihan membuat buku masuk ke percetakan (lagi), meminta comment dari beberapa leluhur dan 'orang-orang penting' yang berlagak sibuk. Ada satu hadiah yang luar biasa. Dari seseorang yang hampir sama tanggapnya dengan tanteku Ingrid Widjanarko. Yaitu sebuah comment yang terluncur melalui sms ke hpku, tepat 2 jam setelah aku mengantarkan dummy SUB ROSA ke rumahnya.
”(diri) MU – TIARA
Part 1 : gemuruh deru burung baja membelah angkasa...berdecit lingkaran bundar penopangnya beradu tanah. Dan, BERHENTI. Tak sabar sesosok melangkah riuh dalam langkahnya yang ke puluh ratus juta dalam beda berganti-ganti rasa dan warna, melenguh tiap kali kumpulan jiwa di depannya menghalang, menghadang. Cuma satu ingin, kembali secepat kilat mengejut bumi, menyentuh sebuah indah.
Part 2 : gemerincing kunci-kunci terangkat dari senyap penghujung tas. Membuka rangka baja pelindung bangunan teduh bernama rumah. Melesat sesosok menuju ruangan teraman di muka bumi untuk dirinya. KAMAR. Dibenamkan sejiwa, raga dan hati ke dalam SUB ROSA.
Part 3 : tak perlu menunggu lama..22 menit sudah berlalu. Penghujung buku ujung kukuku...ahh, mengapa waktu begitu pesat bergerak? Ku sesali 22 menit itu. Ku sesali karena sedang kurasakan indah..sedangku termangu seperti menatap Firdaus yang berpelangi, kadang menimbulkan kejut yang asyik..kerjap tak percaya..walau juga kerut tak sefaham dan beberapa tak membongkar rasaku...ujung kuku membuka lembar terakhirmu.
WHATTTT? 23 THN HIDUPMU DI BUMI? Dan indahmu telah menantang, memaksa untuk meresap, menjalar, menggetar, melegakan sukma? Duhai, Sang Indah ciptaan indah pencipta yang indah...semaikan terus kepedihan menjadi indah, kegalauan menjadi kesan, kebimbangan menjadi pesan dan kemenangan menjadi rendah hati..krn kau adalah INDAH dan SEJUK yang telah lama dinanti BUMI..maka berdirilah di atasnya dengan KOKOH tanpa kehilangan GEMULAI mu. Wahai Bumiiiiii...SELAMAT ATAS PEROLEHAN KELAHIRAN YANG INDAH INI..." (Peggy Melati Sukma)
Part 1 : gemuruh deru burung baja membelah angkasa...berdecit lingkaran bundar penopangnya beradu tanah. Dan, BERHENTI. Tak sabar sesosok melangkah riuh dalam langkahnya yang ke puluh ratus juta dalam beda berganti-ganti rasa dan warna, melenguh tiap kali kumpulan jiwa di depannya menghalang, menghadang. Cuma satu ingin, kembali secepat kilat mengejut bumi, menyentuh sebuah indah.
Part 2 : gemerincing kunci-kunci terangkat dari senyap penghujung tas. Membuka rangka baja pelindung bangunan teduh bernama rumah. Melesat sesosok menuju ruangan teraman di muka bumi untuk dirinya. KAMAR. Dibenamkan sejiwa, raga dan hati ke dalam SUB ROSA.
Part 3 : tak perlu menunggu lama..22 menit sudah berlalu. Penghujung buku ujung kukuku...ahh, mengapa waktu begitu pesat bergerak? Ku sesali 22 menit itu. Ku sesali karena sedang kurasakan indah..sedangku termangu seperti menatap Firdaus yang berpelangi, kadang menimbulkan kejut yang asyik..kerjap tak percaya..walau juga kerut tak sefaham dan beberapa tak membongkar rasaku...ujung kuku membuka lembar terakhirmu.
WHATTTT? 23 THN HIDUPMU DI BUMI? Dan indahmu telah menantang, memaksa untuk meresap, menjalar, menggetar, melegakan sukma? Duhai, Sang Indah ciptaan indah pencipta yang indah...semaikan terus kepedihan menjadi indah, kegalauan menjadi kesan, kebimbangan menjadi pesan dan kemenangan menjadi rendah hati..krn kau adalah INDAH dan SEJUK yang telah lama dinanti BUMI..maka berdirilah di atasnya dengan KOKOH tanpa kehilangan GEMULAI mu. Wahai Bumiiiiii...SELAMAT ATAS PEROLEHAN KELAHIRAN YANG INDAH INI..." (Peggy Melati Sukma)
Sungguh pribadi yang menyenangkan. Karena kesigapannya terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan. Dalam hal ini, aku dan komentar untuk buku ku.
Saturday, August 05, 2006
Selalu dan selalu ada pro kontra, pertarungan tanpa istirahat, sebuah akhir yang tiada awal. Masih saja aku bingung untuk merasakan otak atau memikirkan hati. Semua serba salah. Salut dan proficiat bagi mereka-mereka yang mandiri, begitu tegas dalam mengambil keputusan, dan menyamakan aksi dengan apa yang terlontar dari mulut. Entah larut kemanakah semua rasa dan lembaran memori indah di neuron.
Have yourself cake and ale. Shine on, shine on...you deserve it.
Wednesday, August 02, 2006
Ada seseorang dari buku lama yang melompat begitu saja ke dalam untaian pena menggores kertas yang kuambil asal dari sebuah rim. If i need u know, am i still worth your help? Uh, bagaimana ya. Saya jelas bukan pendendam, tapi dari dulu memang tidak menyukai akhir cerita persahabatan atau apalah itu yang sedikit melukai hati. Bukan siapa yang datang pertama, tapi apa konsekuensi dari pilihan itu (walau hanya untuk berteman) benar-benar dijalani dengan baik atau tidak. Jangan masuk baik-baik dan keluar dengan ngilang gitu aja. Anyhow, he still owe me my grandpa's watch...hmm..
Rupanya si ketjil lucu itu bernama Yoga. Entah kelanjutannya apa, tapi pastinya nama kerajaan Widjanarko akan menjadi nama belakangnya. Uh, lutu banet-banetan! Sekarang saya sudah jadi tante Tiala......
Tuesday, August 01, 2006
Beberapa menit yang lalu saya mendapat kabar. Andhika Maheswara, saudara sepupuku telah mempunyai seorang anak laki-laki. Sepertinya baru saja malam tadi saya mendengar istrinya sudah bukaan satu, dan tiba-tiba berita itu datang. Benar-benar tidak sabar rupanya, menjadi anggota keluarga Widjanarko =)
Subscribe to:
Posts (Atom)